Mengeluh Sakit di Testis Kanan, Malah Testis Kiri yang Dioperasi

Pengadilan di Pennsylvania memutuskan memberi ganti rugi kepada Steven Haines sebesar Rp10,2 miliar atas kerugiannya karena ahli bedah mengoperasi testis yang salah.

Dikutip dari laman News.com.au, Minggu (18/6/2017), Steven Haines menderita sakit kronis di testis kanan selama sekitar 15 tahun, sebelum ia memilih untuk memeriksakan diri ke dokter.

Dia berkonsultasi dengan seorang ahli urologi Dr Spencer Long pada tahun 2013, dokter menyarankan agar dilakukan pembedahan untuk mengoperasi testis yang sakit tersebut.

Operasi dilakukan di J.C. Blair Memorial Hospital di Huntingdon, namun sayangnya dokter tersebut mengeluarkan testis Haines yang sehat.

Tidak mengherankan, pria berusia 54 tahun itu tidak senang dengan operasi yang gagal tersebut dan menuntut dokter bedah ke pengadilan dalam gugatan dugaan malpraktik.

Dalam gugatannya di pengadilan, Haines menjelaskan, dokter salah mengoperasi testisnya. Seharusnya testis kanan yang di operasi, namun oleh dokter, testis yang dioperasi justru pada bagian kiri yang tidak sakit.

Juri di pengadilan Huntingdon memihak pada Haines dan memutuskan agar dia diberi ganti rugi sebesar Rp10,2 miliar hingga Rp8,2 miliar untuk rasa sakit dan penderitaan serta Rp3,3 miliar untuk ganti rugi.

Ahli urologi diputuskan "sembrono" oleh dewan juri karena mengeluarkan testis Haines yang sehat.

Pengacara Haines mengatakan bahwa kliennya tetap sakit dan memiliki "ketakutan yang melemahkan" untuk menjalani operasi setelah malapraktik medis yang dideritanya.

"Perilaku dokter selama operasi menunjukkan bahwa dia tidak tahu testikel mana yang dikeluarkannya," kata pengacaranya.

Pengacara menjelaskan, Haines menderita nyeri testis selama 15 tahun dan memeriksakan diri ke Dr Long dengan tujuan meringankan rasa sakitnya. Namun, hingga empat tahun setelah operasi, rasa sakitnya tidak berkurang bahkan lebih sering sakit.

Pihak Dr Long mengajukan banding atas putusan pengadilan tersebut.

Related Posts :