Tragis, Bocah 11 Tahun Ditemukan Tewas Terjepit Tangkai Pohon Ketela

Seorang bocah 11 tahun di Trenggalek ditemukan tewas. Tragisnya, korban tewas dengan kepala terjepit diantara tangkai pohon ketela karet di kebun dekat rumahnya. Polisi memastikan, korban bunuh diri.

"Itu dipastikan bunuh diri, bukan akibat kecelakaan saat bermain. Selain itu tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan," kata Kapolsek Pule, Iptu Suraji, Minggu (11/6/2017).

Iptu Suraji mengatakan, korban yang diidentifikasi bernama Wamin Dwi Prasetyo, warga Dusun Sendang, Desa Puyung tersebut ditemukan oleh salah satu tetangganya saat hendak ke ladang.

"Begitu ada laporan kejadian itu, jajaran Polsek Pule serta tim identifikasi Polres Trenggalek langsung meluncur ke lokasi kejadian untuk olah TKP dan proses evakuasi," katanya.

Dijelaskan, sebelum ditemukan meninggal, korban Wamin sempat bermain bersama teman-temannya di kampung pada Sabtu (10/6)siang kemarin. Namun pada sore hari yang bersangkutan tidak kunjung pulang ke rumah.

"Ayah korban, Kaminto kebingungan, karena biasanya jam segitu anaknya sudah pulang. Akhirnya dicari ke sejumlah rumah saudara dan temannya, namun tetap tidak ketemu," ujarnya.

Menurut kapolsek, korban akhirnya ditemukan secara tidak sengaja oleh salah seorang tetangganya, Sunarti pada Minggu siang. Saat itu saksi yang hendak pergi ke ladang melihat sesosok kepala yang menggantung pada pohon ketela.

"Saksi langsung teriak, karena setelah didekati, ternyata yang tergantung di pohon tersebut adalah jasad Wamin. Setelah itu ia memanggil orang tua dan tetangga korban," jelasnya.

Lebih lanjut, Suraji menambahkan, dari hasil olah TKP yang dilakukan aparat kepolisian tidak ditemukan adanya kekerasan maupun penyebab lain. Sementara itu tim medis memastikan korban meninggal murni karena bunuh diri.

"Setelah diidentifikasi langsung dievakuasi dan diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan. Keluarga tidak menghendaki dilakukan autopsi," kata Suraji.

Dari keterangan sejumlah saksi dan keluarga, pihaknya menduga aksi nekat tersebut disebabkan oleh depresi yang dialami korban setelah kedua orang tuanya berpisah dan menikah dengan orang lain.
(bdh/bdh)

Related Posts :