Ditengah hiruk pikuk Kota Surabaya ada sebuah Al Quran yang terbuat dari daun lontar.
Kitab suci umat Islam itu masih tersimpan rapi di Masjid Nurussalam, Jalan Bogorami Makam, Surabaya, Jawa Timur.
Al Qur'an yang memiliki ukuran panjang 50 centimeter dan lebar 40 centimeter dengan ketebalan 10 centimeter itu merupakan pemberian seorang pria misterius kepada seorang penasihat takmir masjid yang berdiri diatas lahan seluas 9x11 meter.
Hingga saat ini pun masih menjadi tanda tanya besar bagi sejumlah masyarakat dan jamaah masjid itu.
Ketua Takmir Masjid Nurussalam bernama Usono bercerita, Al Quran kuno yang setiap ruas berukuran dua centimeter dan tersusun rapi serta saling terkait satu sama lain menggunakan benang senar itu ceritanya dimulai pada tahun 2011 lalu.
"Awalnya kami menjadi panitia pembangunan masjid Nurussalam pada tahun 2011, dimana Al Quran kuno ini diberikan pada takmir masjid kami bernama KH. Syuaib saat itu," kata Usono, kepada TribunJatim.com di Masjid Nurussalam, pada Jumat (16/6/2017) .
Usono tidak tahu secara pasti tanggal dan harinya, yang dia ingat Al Quran itu diberikan sebelum Ramadan tiba.
"Tidak ada firasat apa-apa yang terjadi," terang Usono.
Al Quran dengan sampul pohon lontar itu belum diketahui banyak orang dan masih terkesan misterius.
"Pengakuan Kiai Syuaib saat itu ada seorang pria datang membawa Al Quran ke rumahnya pas malam hari, pria itu berpesan agar Al Quran kuno itu ditaruh di masjid agar bermanfaat kedepannya," lanjutnya.
Pria yang tinggal di Jalan Bogorami, Surabaya, Jawa Timur menjelaskan kejadian saat pemberian Al Quran tersebut kepada Kiai Syuaib berlangsung dengan cepat.
Usai memberikan Al Quran tiba-tiba orang yang memberikannya hilang dengan sekejap.
"Ketika menjamu pria yang membawa Al Quran itu Kiai Syuaib mengambilkan minum ke dalam rumahnya, pas dia keluar pria yang bawa Al Quran itu sudah tidak ada lagi diruang tamunya, entah kemana," tutur Usono.
Beberapa tahun berlalu kemudian disimpanlah kitab suci kuno itu dan dibungkus rapi menggunakan kain berwarna abu abu.
Takmir Masjid Nurussalam pun mengaku tidak berani memastikan apakah kitab umat islam kuno itu dibuat sekitar tahun 1400 Masehi.
"Harapan kami ada ahli tentang kepurbakalaan yang dapat menafsirkan Al Quran ini apakah memanh benar dibuat pada masa lampau terutama bantuan dari media seperti anda," tandas Usono.
Hingga kini Al Quran tersebut tersimpan rapi di sebuah ruangan Masjid Nurussalam, Jalan Bogorami Makam, Kelurahan Bulak, Surabaya, Jawa Timur.
Tak jauh dari Masjid Nurussalam, sekitar 30 langkah ke arah selatan memang terdapat Tempat Pemakaman Umum (TPU) Bogorami yang menurut Usono ada sebuah petilasan Kiai Tambak Deres.
Masjid yang berdiri di kampung padat penduduk itu rencananya disempurnakan menjadi dua lantai.
"Kami saat ini juga sedang merencakan membangun atapnya, memang sebelum didirikan masjid ini adalah gudang mebel dan saat itu masyarakat sekitar sini mendukung untuk didirikan masjid dengan swadaya kampung sekitar," tutup Usono.