Nama Amien Rais disebut dalam tuntutan yang dibacakan oleh Jaksa di pengadilan Tipikor pada Rabu (31/5/2017) lalu terhadap terdakwa mantan Menteri Kesehata Siti Fadilah Supari. Jaksa menyebut dana korupsi alat kesehatan (alkes) yang menjerat mantan Menkes Siti itu, mengalir ke rekening Amien sebanyak 6 kali, dengan total Rp 600 juta.
Setelah nama Amien disebut, berbagai pihak yang berada di kubu mantan Ketua MPR itu seakan-akan geram. Berbagai tudingan miring dilontarkan ke KPK.
Ada yang menyebut KPK menyinggung nama Amien bermuatan politis, adanya orderan, KPK juga dianggap tebang pilih dalam menangani kasus, bahkan Amien sendiri menyebut ada kepalsuan dan pembusukan di badan antirasuah itu.
Atas berbagai tudingan terhadap KPK setelah penyebutan nama dari pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) itu, mendapat tanggapan Budayawan yang juga jurnalis senior Goenawan Mohamad (GM).
"Selama ini sudah adakah yg buktikan KPK memperkarakan orang berdasarkan pesanan dari luar dirinya?," kata GM lewat akun Twitternya, dikutip Jumat (9/6/2017).
"Mana bukti bahwa KPK bertindak "tebang pilih"? Belum pernah ada. Fitnah adalah senjata orang yg terpojok...," tandasnya.
Bahkan GM menduga, reaksi luar biasa yang kontra KPK pasca nama Amien masuk dalam pusaran kasus korupsi pengadaan alkes ini, memberi sinyal munculnya 'buaya' baru.
"Dulu ada ancaman "buaya" kepada KPK yg dianggap "cicak". Kini "buaya" jenis baru mulai bergerak," ujar GM.
Sebelumnya, Ketua PAN Zulkifli Hasan menuding ada pesanan pihak tertentu yang mendorong jaksa KPK memunculkan Amien Rais dalam persidangan kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan. "Saya tahu persis ya. Pasti ini orderan lah menurut saya," kata Zulkifli, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/6/2017).
Wakil Ketua DPR Fadli Zon menduga, tuduhan kepada Amien Rais adalah skenario pihak tertentu yang sengaja menarget mantan Ketua PP Muhammdiyah itu. “Selain kasus ini sengaja dipolitisasi, Pak Amien juga sepertinya sedang jadi target, karena suara Pak Amien yang punya suara kritis," ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/6/2017).
Tak beda jauh dengan Fadli, Wakil Ketua DPR lainnya, Fahri Hamzah menyebut, apa yang terjadi dengan Amien Rais, merupakan upaya sejumlah pihak yang ingin menjatuhkan kehormatannya.
"Dia pejuang, Saya telah melihat keberaniannya. Maka mereka yang ingin menjatuhkan nama dan kehormatannya salah hitung," ujar Fahri di akun Twitternya, seperti terpantau Netralnews, Senin (5/6/2017).
Amien Rais sendiri menegaskan, tidak takut disidik oleh KPK menyangkut aliran dana yang diduga hasil korupsi alkes. Hal itu disampaikan usai bertemu Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket terhadap KPK di di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (7/6/2017).
"Saya melihat ini KPK dari tahun ke tahun makin gawat. Saya melihat ada kepalsuan dan kebusukan ini tesis saya kita buktikan lewat hak angket," tegas Amien.