Remaja 12 Tahun Blak-blakan Mengaku Lesbian di Depan Jemaat Gereja, Begini Isi Pidatonya yang Viral!

Seorang gadis berusia 12 tahun tengah membuat dunia heboh atas pengakuan bahwa dirinya lesbian di depan jemaat gereja Mormon di Utah.

Melansir dari The Independent, pengakuan tersebut sampai membuatnya diminta duduk oleh pejabat gereja saat ia mengatakan bahwa dirinya bukan pendosa yang mengerikan.

Savannah Ward, nama gadis tersebut, membacakan pidato pengakuannya pada sesi Fast and Testimony yang diadakan tiap bulan oleh gereja tersebut.

Dalam pidato pengakuannya, ia mengaku sebagai anak dari 'orangtua surgawi' yang telah menciptakan ia dengan orientasi seks lesbian.

Savannah berbicara di gereja dekat Salt Lake City.

Pada saat pejabat menyuruhnya duduk, mikrofon yang ia gunakan langsung dimatikan tanpa basa-basi.

Seorang pria kemudian berbicara kemudian menggantikan Savannah berbicara di depan jemaat menggunakan mikrofon yang sama dan mengucap syukur bahwa Tuhan menciptakan manusia dengan keunikan yang berbeda-beda.

Pengakuan Savannah itu dimulai saat ia berdiri di depan jemaat dan mengatakan bahwa ia ingin berbagi kesaksiannya.

Ia membuka pidato pengakuannya tersebut dengan mengatakan bahwa segala yang ada di dirinya tersebut adalah berasal dari 'heavenly parent'

Ia juga percaya, dirinya diciptakan dan dilahirkan tanpa tujuan, sekalipun dirinya diciptakan sebagai lesbian.

Ia percaya bahwa Tuhan mencintainya dan seluruh ciptaan di dunia ini.

Savannah juga mengatakan, tidak ada satu pun pada bagian dirinya itu adalah sebuah kesalahan.

Menjadi lesbian tentu bukanlah pilihan Savannah dan bukan hal yang dia lakukan karena iseng.

Tentunya, dengan orientasi seks yang tak lazim, ia juga tidak bisa memaksa oranglain merasakan menjadi dirinya.

Ia juga percaya bahwa Tuhan akan memperlakukan sama semua ciptaanNya, sekalipun manusia di dunia ini memiliki banyak perbedaan.

Oleh karena itu, menurut Savannah, manusia seharusnya saling mencintai saja tanpa perlu memandang apapun.

Ia juga percaya, dirinya adalah orang baik, terlepas dari stereotype yang sering ia dapat dari masyarakat yang memandangnya sebelah mata.

Savannah tetap berusaha menjadi sosok yang baik dan menyenangkan kepada siapa saja yang pernah menyakitinya.

Meskipun ia merasa 'beda' dengan orang-orang pada umumnya, ia percaya, dia seorang pendosa yang mengerikan.

Ia percaya Tuhan akan menegur dirinya jika melakukan kesalahan.

Dalam pidatonya tersebut, ia juga menyampaikan impian dan harapannya agar suatu hari nanti ia bisa berkencan, menari di sekolah, menemukan pasangan hingga menikah, lalu punya keluarga dan memiliki pekerjaan bagus selayaknya orang pada umumnya.

Ia percaya, ia bisa memiliki itu semua sebagai wanita lesbi dan menjadi bahagia.

Ia percaya Tuhan akan membimbing hidupnya ke jalan yang benar, karena Tuhan sempurna dan menginginkan hambaNya bahagia dan mencintai diri sendiri karena memiliki sesuatu yang 'beda' dari yang lain.

Saat itulah, mikrofon pun kemudian dimatikan dan Savannah diminta untuk kembali duduk.

Melansir dari Daily Mail, Heather ibu Savannah mengatakan, putrinya menangis saat meninggalkan panggung.

Heather mengatakan, sang putri mendatangi dirinya dengan berurai air mata.

Keduanya kemudian berjalan keluar aula.

Heather berupaya menghibur putrinya dan meyakinkan bahwa Savannah adalah sosok yang baik, berani, dan cantik.

Ia pun meyakinkan bahwa tidak ada yang salah pada diri Savannah.

Sebagai ibu, Heather mengaku marah atas perlakuan yang diterima oleh putrinya.

Oleh karena itulah, ia dan suaminya sempat enggan menuruti kemauan anaknya yang ingin bicara blak-blakan di gereja karena potensi penolakan yang akan diterima akan bisa menyakiti perasaan Savannah.

Pada mulanya, pidato pengakuan tersebut hendak dilakukan pada bulan Januari 2017 lalu, tetapi akhirnya keluarga menyepakati untuk melakukannya pada bulan Mei 2017.

"Dia telah bekerja sangat keras untuk menyempurnakannya sehingga bisa menggambarkan dengan tepat bagaimana perasaannya. Kami memutuskan untuk membiarkan dia melakukannya karena kami pikir akan lebih berbahaya jika membungkamnya atau memberinya alasan untuk merasa dia salah dengan cara apa pun."

Melansir dari laman Inquisitr, Savannah sudah mengakui perbedaan dirinya ini kepada orang tuanya pada Juni 2016.

Saat itu, ia mengaku kepada ibunya bahwa ia tidak bisa memiliki perasaan suka kepada laki-laki seperti yang dirasakan teman-temannya yang lain.

Namun, hal tersebut bukanlah masalah bagi sang ibu.

Heather tetap mendukung putrinya dengan mengatakan apapun yang terjadi pada putrinya, ia tetap mencintai apa adanya dan masih menganggap putrinya itu adalah sosok yang sempurna.

Lihat video Savannah Ward coming out di gereja selengkapnya di sini!