Kejadian mengejutkan dunia kesehatan baru-baru ini terjadi.
Hal yang diluar dugaan dan begitu mengherankan itu terjadi pada seorang pria.
Dilansir dari viral4real, seorang pria mengalami hal mengerikan.
Tim Dokter bedah memotong 30 inci usus besar seorang pria yang menderita konstipasi atau sembelit selama bertahun tahun.
Pria berusia 22 tahun yang tak mau disebutkan namanya, memiliki kondisi langka yang bawaan sejak kecil.
Kondisi tersebut dikenal sebagai penyakit Hirschsprung, yaitu kelainan yang terjadi pada usus besar (kolon).
Penyakit itu merupakan gangguan pada sel saraf yang berfungsi mengendalikan pergerakan usus.
Normalnya usus akan bergerak secara terus-menerus untuk mendorong feses (kotoran sisa makanan) ke arah anus.
usus
usus (Viral4real)
Namun penderita Hirschsprung kekurangan saraf pada beberapa otot di dalam usus besarnya sehingga feses atau tinja tidak bisa terdorong keluar.
Akibatnya, perut pria itu pun membesar pada usia yang sangat muda.
Bahkan ia seperti orang hamil.
Pria itu juga mengandalkan obat pencahar dan obat sembelit lainnya untuk bisa buang air besar.
Dilansir dari mirror, Dokter Yin Lu dan tim ahli dari Rumah Sakit Umum di Shanghai, China , benar benar terkejut ketika melihat ukuran perut pria itu.
Mereka bahkan mengatakan bahwa "sepertinya perut itu bisa meledak kapan saja. "
viral4real
viral4real ()
Awalnya mereka menduga pasien tersebut menderita Megakolon (pelebaran atau pembesaran abnormal pada usus besar/ kolon).
Akhirnya pria itu menjalani tes dan terbukti pria muda itu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun tinjanya terjebak dalam usus besarnya.
Akhirnya pria itu menjalani operasi selama tiga jam untuk dipotong usus besar yang sudah membengkak sepanjang 76 sentimeter (30 inci).
Usus itu kemudian dijahit di kedua ujungnya agar tinja yang di dalamnya tidak keluar.
viral4real
viral4real ()
Betapa mengejutkan, usus besar yang berisi tinja itu berbobot 13 kilogram (28 lbs) setelah ditimbang.
Kini kondisi pasien itu sudah stabil dan diharapkan bisa sembuh total.
Hirschsprung, bisa terjadi kira-kira satu dari 5.000 kelahiran dan biasanya didiagnosis pada anak-anak.
Namun, beberapa penderita tidak sadar mereka memiliki kelainan tersebut sampai mereka mencapai usia dewasa.