Seperti biasanya Lebaran kali ini Ketua Umum Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj akan bertolak ke Cirebon, Jawa Barat guna bersilaturahmi dengan sanak famili.
Kebetulan Kiai Said masih memiliki paman dan banyak juga keponakan yang tinggal di sana. Apalagi Cirebon juga tempat kelahirannya sehingga bisa bernostalgia ke kampung halamannya.
Di Cirebon sana, ada makanan khusus yang harus ada di meja makan. Seperti ketupat dan opor ayam. Karena Said sangat menyukai santapan itu. Sang istri pun wajib menyajikannya.
“Yang saya suka itu, dan alhamdulilah semua juga bisa makan, tak ada pantangan,” ungkapnya.
Said menambahkan, momen yang paling membekas pada dirinya adalah ketika puasa yang ia jalani tidak batal selama satu bulan penuh.
Pasalnya apabila di hari kemenangan tiba. Dia sangat senang karena lantaran ibadah yang ia jalani satu bulan telah diselesaikannya. Hal itu adalah momen yang paling membuat ia bahagia setiap tahunnya.
"Walhasil ada rasa tersendiri kepada saya, apalagi bisa menyelesaikan bacaan Alquran," ungkapnya.
Selain itu, sebelum menjadi Ketua PBNU dan sesudah menjadi pemimpin di ormas itu, dia ingin seperti almarhum Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Karena Gus Dur tidak berubah sama sekali sebelum menjadi Presiden keempat atau sesudah menjadi pemimpin Indonesia itu. Sehingga sikap kesederhanaan Gus Dur sangat ia contoh.
Apalagi dalam bersilahturahmi Gus Dur selalu mendatangi para kiai sepuh. Walapun sampai ke pelosok luar kota.
"Karena saya ini tidak bisa seperti Gus Dur, silahturahmi ke bawah malah saya tidak mampu, saya belum mampu seperti Gus Dur," katanya.
Namun kendati demikan Said tetap mendatangi dan bersilaturahmi dengan para guru atau kiai sepuh. Seperti di Cirebon ataupun di Jawa Timur. Karena berkat mereka dirinya bisa seperti ini.
"Saya bersilaturahmi dengan para guru dan senior-senior saya, sekaligus berwisata bersama keluarga juga," pungkasnya. (cr2/dms/JPG)