Dua Sahabat Ini Akhiri Hidup dengan Gantung Diri, Kok Bisa

Dua remaja asal Kota Batu, Yoga SM, 18, dan Alfandi Tatang Argata, 19, ditemukan tewas bunuh diri. Keduanya ditemukan sama-sama tidak bernyawa dalam posisi menggantung. Hanya, lokasi dan waktu bunuh dirinya yang berbeda.
Yoga diketahui gantung diri di kandang sapi, Dusun Ndersel, Desa Oro-Oro Ombo, Kecamatan Batu, Rabu malam (21/6), sedangkan Alfandi menggantung diri di rumah neneknya di Jalan Sarimun, Desa Beji, Kecamatan Junrejo, Jumat pagi (23/6). Keduanya ternyata merupakan sahabat karib sejak masih duduk di bangku sekolah dasar (SD). Bahkan, Yoga dan Alfandi pernah satu bangku. Ada dugaan jika keduanya seperti sudah janjian untuk mengakhiri hidup bersama.

Dari data yang dihimpun Jawa Pos Radar Batu, Yoga gantung diri dengan memakai tali tampar plastik berwarna biru. Berdasarkan informasi dari sejumlah tetangga, dugaan sementara, warga Dresel itu terlilit masalah utang. Tapi, dia utang kepada siapa dan jumlahnya berapa, belum ada yang berani mengungkapkan.

Sementara itu, setelah Yoga meninggal, aparat kepolisian kembali dikejutkan dengan ditemukannya Alfandi yang juga dalam kondisi menggantung di tiang kamar. Warga Dresel ini bunuh diri ketika sedang sambang ke rumah neneknya, Yulaikha, di Beji, Junrejo. Selama hampir dua minggu ini, Alfandi menginap di rumah neneknya.

Kali pertama yang mengetahui jasad Alfandi adalah Yulaikha. Awalnya, Yulaikha curiga karena cucunya tidak keluar kamar sejak Kamis malam (22/6) hingga Jumat siang (23/6). Padahal, Kamis sore, Alfandi sempat mengajak pacarnya yang dipanggil Osin itu berkeliling Kota Batu dengan menggunakan motor.

Sepulang dari jalan-jalan, Alfandi langsung masuk ke kamar. Tidak banyak kata yang terucap dari mulut protolan SMPN 3 Kota Batu itu. Nah, sampai Jumat siang, Alfandi masih juga belum terlihat keluar dari kamar. Namun, neneknya yang tidak menaruh curiga itu sengaja tidak membangunkan cucunya. Baru kemarin sekitar pukul 12.30, ketika Yulaikha akan ke kamar mandi, dia sempat melihat ke kamar Alfandi.

Dan betapa terkejutnya dia melihat cucunya itu dalam kondisi menggantung di atap kamar dengan memakai kain sarung. Semula Yulaikha tidak percaya dengan apa yang dia lihat. Lalu ditepuk pipi dan pahanya. Namun, Yulaikha langsung histeris ketika tahu tubuh Alfandi sudah kaku. Dia pun memanggil warga. ”Anaknya tidak pernah cerita ada masalah apa-apa. Cuma sejak bapaknya nikah lagi memang sudah agak berubah. Agak tertutup,” terang Yulaikha sembari meneteskan air mata.

Menurut dia, perubahan sikap Alfandi terjadi sejak ibunya meninggal beberapa tahun lalu. Apalagi, Sutrisno, ayahnya, menikah lagi sehingga membuat Alfandi kian menjadi pendiam. Jarang berkomunikasi dengan keluarga, termasuk dengan neneknya. Kemungkinan beban masalahnya kian berat ketika dikabarkan dia sedang ada masalah dengan pacarnya. ”Satu hari sebelumnya, dia cerita kalau ada sahabatnya (Yoga) meninggal dunia karena bunuh diri. Waktu itu saya bilang jangan ditiru temanmu itu,” kata Yulaikha.

Rupanya, Alfandi yang mengabarkan jika sahabatnya bunuh diri itu menjadi tanda jika dirinya ingin menyusul. Hanya, Yulaikha sama sekali tidak memiliki firasat jika cucunya memilih mengakhiri hidupnya secara tragis. Saat bunuh diri, Alfandi masih berpakaian lengkap dengan memakai jaket dan sandal. Sekitar pukul 13.00 WIB, unit identifikasi Polres Batu melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi.

Korban langsung diturunkan dari tempat awal menggantung. Ketika itu mulutnya terlihat mengeluarkan darah. Belum ditemukan ada bekas luka atau lebam karena penganiayaan sehingga dugaan kuat mengarah pada aksi bunuh diri. Meski begitu, Kasatreskrim Polres Batu AKP Daky Dzul Qornain masih belum berani menyimpulkan jika korban bunuh diri. Sebab, polisi masih perlu melakukan penyelidikan. Termasuk memanggil Yulaikha, orang yang kali pertama mengetahui jasad korban.

Juga akan memintai keterangan sejumlah orang yang kali terakhir bertemu maupun bersama korban. ”Dugaan sementara ada masalah asmara,” ungkap Daky. Lantas adakah keterkaitan antara bunuh diri yang dilakukan Yoga dengan Alfandi, mengingat keduanya sahabat dekat sejak kecil. Bahkan, rumahnya pun di Dusun Dresel juga ber se belahan? ”Saya kira hanya ke be tulan saja mereka saling bersahabat,” tandas Daky. (zuk/c2/abm/JPG)

Related Posts :