Idul Fitri masih hangat dengan silaturahmi dan bermaaf-maafan.
Tetapi amarah TP (30), seorang suami dari Desa Tanggungggunung, Kecamatan Tanggunggunung, Kabupaten Tulungagung, membuncah.
Bagaimana tidak, Senin (26/6/2017), atau sehari setelah lebaran, dia mendapati istrinya bersama pria lain di dalam kamar.
Dia pun marah dan menganiaya lelaki tersebut dan TP terpaksa diamankan aparat kepolisian.
Padahal, penyebab kejadian tersebut akibat tingkah istrinya.
Ceritanya, Senin (26/6/2017) sore, TP bersama istrinya, DR, berkunjung ke rumah salah satu kerabatnya di Desa Duwet, Kecamatan Pakel.
DR kemudian meminta izin untuk bertemu temannya Anjar, di Campurdarat dusun Ngingas Desa / Kecamatan.
Curiga dengan dengan istrinya, Totok membuntuti dari kejauhan.
"Kami mengikuti itu, ternyata tidak aktor istri Ngingas, tapi mengarah ke batas desa. Istri aktor masuk ke salah satu rumah, "kata kepala polisi Campurdarat AKP Nengah Suteja, Kamis (29/6/2017).
TP sebenarnya sempat kehilangan jejak bahkan sempat putus asa untuk mencari keberadaan istrinya.
Hanya saja, perasaan hatinya tidak tenang sehingga terus berupaya menemukan sang belahan hati hinggga menemukan keberadaan istrinya.
Dia melihat motor yang dikendarai istrinya di parkir di belakang rumah warga lalu masuk ke rumah tersebut.
Namun yang ada hanya seorang anak kecil. Rasa curiga TP semakin menjadi-jadi. Dia terus memeriksa setiap ruangan di rumah itu.
Saat membuka kamar, alangkah terkejutnya TP saat melihat istrinya tengah bersama laki-laki lain.
DR terlihat gugup dan tergesa-gesa mamasang kancing bajunya.
Belakangan diketahui, laki-laki yang bersama istrinya itu adalah Anang Wahyudi (30).
Hati TP hancur berkeping-keping karena istri yang dicintainya ternyata bermain serong.
Dia tak mampu lagi menahan marahnya. TP memarahi dua sejoli yang di mabuk cinta tersebut.
Akhirnya, dua laki-laki ini sempat terlibat perang mulut.
Sayang, sang istri bukannya melerai hanya diam seribu bahasa.
Sang suami, yang berjibaku menyelamatkan harga diri dan rumah tangga tak kuasa menahan emosi.
Tanpa pikir panjang, dia mengambil batu dan dipukul ke arah kepala selingkuhan istrinya.
“Karena pelaku dibakar cemburu, dia keluar mengambil batu. Kemudian memukul kepala Anang hingga terluka,” tutur Suteja.
Sontak, kegaduhan tersebut mengundang perhatian warga sekitar.
Mereka berbondong-bondong menuju rumah Anang.
Warga terkejut mengetahui Anang mengalami luka robek di kening sebelah kiri dan di dahi.
Khawatir sesuatu, mengamankan warga TP, dan menyerahkannya kepada Campurdarat polisi.
Di depan polisi, TP mengaku emosi setelah tahu istrinya selingkuh apalagi dirinya kerap mendapat kabar, bahwa istrinya berlaku serong.
Namun TP tidak langsung percaya, dan mencari bukti kabar tersebut.
Kegelisahannya terus melanda dirinya. Apalagi, bukti pesan singkat istrinya dengan pria lain pernah dibacanya.
Sebagai suami, TP tentunya tak menerima istri mengkhianati pernikahan mereka.
“Saya sudah melihat percakapan lewat SMS di HP istri saya. Makanya saya telusuri, untuk memastikan perbuatannya,” ujar TP.
TP mengaku sudah menikah dengan DR sejak 2016 lalu dan mengaku pasrah dengan masa depan rumah tangganya.
TP siap bertanggung jawab atas perbuatannya memukul pria yang menjadi selingkuhan istrinya.
“Saya fokus ke proses hukumnya dulu. Saya pasrah dengan polisi,” ucapnya.
Nasi menjadi bubur, semoga kejadian ini memberi pelajaran berharga bagi pasangan suami istri yang lain.