Khatib Singgung Kasus Ahok, Kemenag: Khotbah Tak Usah Singgung Politik

Kementerian Agama ( Kemenag) melalui Plt Dirjen Binmas Islam Kamaruddin Amin menilai, isi khotbah salat Id yang menyinggung kasus Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta tidak tepat disampaikan. Apalagi khotbah disampaikan khotib bertepatan dengan Hari Raya Idulfitri yang seharusnya mengandung pesan-pesan keagamaan.

"Khotbah itu tidak usah menyinggung masalah-masalah politik. Khotbah harusnya menyampaikan pesan-pesan agama yang teduh, yang meneduhkan, yang menyejukkan, yang menciptakan suasana kondusif," ujar Kamaruddin Amin saat dihubungi netralnews.com, Selasa (27/6/2017).

Mencegah terjadinya kejadian serupa, Kamaruddin Amin mengatakan Kemenag mengimbau pada khotib diseluruh Indonesia selalu menyampaikan pesan-pesan kedamaian sebagaimana tujuan agama itu sendiri. Apalagi saat suasana Lebaran, seharusnya, khotib dapat mendukung terciptanya suasana bagi Umat Islam untuk mampu merefleksikan Islam yang teduh dan damai.

"Di dalam suasana Lebaran itu harusnya ditunjukkan begitu. Saya merasa itu (khotbah mengandung politik) tidak tepat," sambung Kamaruddin Amin.

Menindaklanjuti kejadian tersebut Kamaruddin Amin menjelaskan, Kemenag dalam hal ini hanya bisa mengimbau kepada para khotib dan juga kepada para pengurus masjid, agar mencari khotib yang tepat. Kemenag menyadari tidak bisa memerintahkan, apalagi memberi sanksi kepada para khotib, karena kebanyakan khotib adalah masyarakat biasa yang tidak berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS).

"Tentu kami tidak bisa memberikan sanksi apa-apa. Kita tentu hanya bisa menghimbau kepada masyarakat Indonesia supaya menyampaikan pesan-pesan agama yang substantif," pesan Kamaruddin Amin.

Untuk diketahui, sebelumnya Khatib bernama Ichsan Nuriansah Bajuri sempat menyinggung kasus penistaan agama yang menjerat Ahok. Khotbah disampaikan saat Salat Id di Alun-alun Kidul DI Yogyakarta dan ditanggapi dengan aksi walk out para jemaah.