Pelaku penculikan bayi, Ingke Intania mengatakan spontan menculik bayi karena takut kebohongannya terungkap. Ia yang mengaku sudah melahirkan kepada keluarganya itu kerap didesak oleh suami dan kerabatnya untuk menunjukan anak yang dilahirkannya.
Padahal, ia sendiri sudah kehilangan bayinya karena keguguran saat mengandung usia mendekati lima bulan. Niat hati menjadikan bayi milik Rhianna sebagai anaknya pun terancam gagal. Pasalnya, Rhianna yang semula ingin menyerahkan bayinya untuk diadopsi, berubah pikiran setelah melahirkan.
"Saya keguguran bulan Desember. Tapi saya bilang ke suami sudah lahiran bulan Mei. Kegugurannya pas jalan lima bulan. Suami pernah tanya juga, cuma karena badan saya kecil jadi enggak kelihatan," ucapnya.
Untuk membohongi suaminya, sarjana kesehatan masyarakat itupun mengatakan bahwa bayi yang dilahirkannya dalam kondisi sakit.
"Saya bilang sakit, jadi harus masuk ruang steril dan tidak bisa dilihat. Saya tahu sekali suami saya pengen punya anak. Saya enggak sampai hati bilang keguguran. Akhirnya saya bingung sendiri, saya salah bohong sama suami dari awal," ucapnya.
Ingke pun mengatakan tidak berniat menjual bayi itu ataupun melarikannya. Menurut Ingke, ia spontan membawa lari bayi karena terus didesak. Belum lagi pernyataan dokter yang menyebutkan dirinya akan sulit memiliki anak kembali paska keguguran.
"Siklus haid saya setahun bisa dua kali saja. Lama-lama Rahim saya kempes, kemungkinan untuk punya anak lagi itu susah," katanya sambil menangis.
Menikah sejak tahun 2015 silam, Ingke pun mengatakan selama dua hari bersamanya, bayi milik Rhianna sudah dianggap seperti anaknya sendiri.
"nggak tidur juga, saya jagain anaknya," ucap Ingke. (*)